Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan, organisme mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis. Menurut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997: Ekosistem adalah tatanan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi . Jadi ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan komplek. Setiap
mahluk hidup berada dalam lingkungannya masing-masing, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme, dan lingkungan abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban, cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air, udara dan lain-lain. Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk hidup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan abiotik. Demikian juga makhluk hidup dapat empengaruhi makhluk hidup yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungan abiotik dikenal dengan istilah ekosistem atau sistem ekologi.
Komponen-Kompenen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen abiotik dan komponen biotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhlukhidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).
a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsenmampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke dalam produsen.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untukmenangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan
dan kegiatan.
Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan pada kemampuan mereka untuk mencerna bahan tanaman dan hewan:
• Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti seperti rusa yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga menggigit daun geranium yang lengket.
• Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang hitam.
• Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau barat ular berbisa.
c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energi dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa yang pada gilirannya diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Organismeyang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri.
2. Komponen Abiotik
Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan faktorfaktor
edafik (tanah).
a. Iklim
Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan apakah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun
berpengaruh terhadap jenis dan produktivitas tanaman suatu ekosistem.
b. Cahaya
Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau
daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat organik dari zat anorganik.Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting dalam satu ekosistem. Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya merupakan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.
c. Suhu
Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.
Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat dipengaruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu musim panas.
d. Air
Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah penting bagi makhluk hidup dan semua organisme bergantung padanyauntuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompokmenurut keperluan air mereka:
• Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air misalnya, teratai.
• Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang, contoh bunga mawar.
• Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkunganlingkungan, kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita
e. Udara di atmosfer
Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.
• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang hidup selama pernapasan.
• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau selama fotosintesis.
• Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik (bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari
atmosfer. Tanaman memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-) atau amonia (NH3). Nitrogen diubah menjadi nitrat atau amonia oleh bakteri yang tertentu dengan bantuan kilat.
f. Tanah (faktor edafik)
Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan campuran dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen abiotik tanah meliputi tekstur tanah (ukuran partikel tanah), udara tanah, suhu tanah, air tanah, larutan tanah dan pH. Komponen biotik tanah yaitu organisma-organisma tanah. Jenis bahan induk di daerah tertentu mempengaruhi tekstur tanah. Kombinasi tekstur tanah, aliran air dan kimia menentukan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut.
Ukuran dari partikel-partikel tanah bervariasi dari tanah liat dengan partikel yang mikroskopis sampai pasir dengan partikel-partikel yang lebih besar. Tanah liat adalah suatu campuran dari partikel-partikel pasir dan tanah liat. Tanah berpasir mempunyai aerasi yang bagus, air yang berlebih dialirkan dengan dengan cepat, mengandung sedikit unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan mudah untuk dinanami. Tanah liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan mineral, tetapi sirkulasi udaranya jelek.
Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat penting bagi organisme tanah. Tanah adalah penghubung yang pentingantara komponen biotik dan abiotik dari ekosistem padang rumput.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan komplek. Setiap
mahluk hidup berada dalam lingkungannya masing-masing, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme, dan lingkungan abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban, cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air, udara dan lain-lain. Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk hidup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan abiotik. Demikian juga makhluk hidup dapat empengaruhi makhluk hidup yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungan abiotik dikenal dengan istilah ekosistem atau sistem ekologi.
Komponen-Kompenen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen abiotik dan komponen biotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhlukhidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).
a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsenmampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke dalam produsen.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untukmenangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan
dan kegiatan.
Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan pada kemampuan mereka untuk mencerna bahan tanaman dan hewan:
• Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti seperti rusa yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga menggigit daun geranium yang lengket.
• Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang hitam.
• Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau barat ular berbisa.
c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energi dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa yang pada gilirannya diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Organismeyang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri.
2. Komponen Abiotik
Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan faktorfaktor
edafik (tanah).
a. Iklim
Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan apakah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun
berpengaruh terhadap jenis dan produktivitas tanaman suatu ekosistem.
b. Cahaya
Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau
daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat organik dari zat anorganik.Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting dalam satu ekosistem. Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya merupakan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.
c. Suhu
Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.
Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat dipengaruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu musim panas.
d. Air
Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah penting bagi makhluk hidup dan semua organisme bergantung padanyauntuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompokmenurut keperluan air mereka:
• Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air misalnya, teratai.
• Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang, contoh bunga mawar.
• Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkunganlingkungan, kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita
e. Udara di atmosfer
Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.
• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang hidup selama pernapasan.
• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau selama fotosintesis.
• Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik (bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari
atmosfer. Tanaman memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-) atau amonia (NH3). Nitrogen diubah menjadi nitrat atau amonia oleh bakteri yang tertentu dengan bantuan kilat.
f. Tanah (faktor edafik)
Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan campuran dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen abiotik tanah meliputi tekstur tanah (ukuran partikel tanah), udara tanah, suhu tanah, air tanah, larutan tanah dan pH. Komponen biotik tanah yaitu organisma-organisma tanah. Jenis bahan induk di daerah tertentu mempengaruhi tekstur tanah. Kombinasi tekstur tanah, aliran air dan kimia menentukan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut.
Ukuran dari partikel-partikel tanah bervariasi dari tanah liat dengan partikel yang mikroskopis sampai pasir dengan partikel-partikel yang lebih besar. Tanah liat adalah suatu campuran dari partikel-partikel pasir dan tanah liat. Tanah berpasir mempunyai aerasi yang bagus, air yang berlebih dialirkan dengan dengan cepat, mengandung sedikit unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan mudah untuk dinanami. Tanah liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan mineral, tetapi sirkulasi udaranya jelek.
Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat penting bagi organisme tanah. Tanah adalah penghubung yang pentingantara komponen biotik dan abiotik dari ekosistem padang rumput.